Morfologi Tumbuhan - Buah dan Biji

15.58 0 Comments

A. Buah dan Biji

Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah  dan terkadang juga bagian-bagian bunga yang lain. Buah mengandung biji. Bagi para ahli biologi (biologiwan), istilah buah tidak hanya terbatas pada macam yang sukulen yang kita nikmati. Pada setiap macam itu buah-buah ini membantu menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus sehingga disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau bulu hewan, sehingga dapat terbawa ke tempat lain.
Tumbuhan biji merupakan bentuk kehidupan tumbuhan yang paling tinggi di bumi dan merupakan jenis yang paling dominan. Tumbuhan ini menghasilkan biji untuk berkembang biak sehingga sering disebut spermatophyta. Karena mempunyai bunga, maka tumbuhan tersebut dinamakan antophyta dan dapat disebut phanerogamae sebab perkembangbiakannya kelihatan nyata. Tumbuhan yang alat perkembangbiakannya tersembunyi dinamakan cryprogamae.

B. Proses Terbentuknya Buah dan Biji

Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian dinamakan partonekarpi (parthenenocarpy). Buah yang terjadinya tanpa penyerbukan dan pembuahan biasanya tidak mengandung biji, atau jika terdapat adanya biji, biji itu mengandung lembaga. Jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Apabila penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah, seringkali bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah sedang umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selai bakal buah segera mejadi layu dan gugur. Dari putik sendiri disebut hanya bakal buahnya. Karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula sepertihalnya dengan bagian bagian yang lain. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri sehingga tidak merupakan suatu bagian yang penting dari buah. Misalnya, daun-daun pelindung, daun-daun kelopak, tangkai kepala daun, dan kepala putik.

Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, maka tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula menyebar ke lain tempat.

C. Perbedaan Buah Semu dan Buah Sejati

Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak pada buah terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sejati atau buah sungguh.

Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam kehidupan sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurious). Pada buah semu, buah yang sesungguhnya seringkali tertutup (tidak kelihatan), sehingga buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus clauses). Perkecualian kecuali ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan.

Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya tangkai bunga, dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, dasar bunga pada bunga tunggal, kelopak bunga, tenda bunga, dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik, dan  merupakan bagian buah yang bermanfaat, serta dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya seringkali tersembunyi.
Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu jika buah yang terbentuk dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang penting (tidak berarti).
a. Buah Semu
    Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
b. Buah semu tunggal
    Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah dan ada bagian lain     bunga yang ikut membentuk buah, misalnya tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale       L.) dan kelopak bunga pada buah ciplukan(Physalis minima L.).
b. Buah semu ganda
   Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama        lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada            bunga yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (seringkali bagian bunga yang penting),        misalnya pada buah arbe(Fragaria vesca L.).
c. Buah semu majemuk
  Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak         seperti buah saja, misalnya pada buah nangka (Artocarpus integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga         yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pad ujungnya berlekatan satu sama lain,              sehingga merupakan kulit buah yang bersifat semu (palsu).

2. Buah Sungguh (Buah Sejati), Sama halnya dengan buah semu, buah sejati dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

1. Buah sejati tunggal

Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, dimana pada buah ini dapat berisi satu biji atau lebih dan dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya buah mangga(Mangifera indica L.) yang mempunyai satu ruang dengan satu biji.
Buah sejati tunggal dapat pula dibedakan dalam dua golongan, yaitu buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus). Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan berkayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), yaitu buah sejati tunggal dimana mempunyai dinding buah yang tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) mempunyai tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis dan seringkali kuat atau kaku seperti kulit
    dengan permukaan yang licin.
b. Kulit tengah (mesocarpium), merupakan lapisan yang biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan
    ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang disebut daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga
   (Mangifera indica L.).
c. Kulit dalam (endocarpium), merupakan lapisan yang berbatasan dengan ruang yang mengandung biji, dimana
    seringkali cukup tebal dank eras, misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L.).

2. Buah sejati ganda

Buah sejati ganda, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi semuanya tetap berkumpul pada satu tangkai, misalnya pada cempaka (Michelina champaca Bail.).
Menurut sifatnya, buah sejati ganda dapat dibedakan, yaitu buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda.

3. Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan(Pandanus tectorius Sol.).
Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah majemuk dapat dibedakan atas buah buni majemuk, buah batu majemuk, dan buah kurung majemuk.

D. Bagian-bagian biji

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji , tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya integumentum pada bakal biji, jika telah menjadi biji merupakan kulit biji(spermodermis). Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari tembuni atau papan biji (placenta).

Pada umumnya, bagian-bagian biji dapat dibedakan atas kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji (nucleus seminis).

1. Kulit biji (spermodermis)
Kulit biji merupakan kulit yang berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan kulit luar (testa), mempunyai sifat yang bermacam-macam. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalamnya.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, sehingga lapisan ini sering juga dinamakan lapisan kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji mempunyai tiga lapisan, seperti pada biji melinjo (Gnetum gnemon L.), padahal bakal biji buah tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum. Ketiga lapisan kulit biji, seperti pada melinjo masing- masing dinamakan:
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya berwarna merah.
2. Kulit tengah (slerotesta), suatu lapisan yang kuat dank eras, berkayu yang menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti biji.

2. Tali pusar (funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji (semen) dengan tembuni(placenta), jadi merupakan tangkai biji. Jika biji telah masak, biasanya biji terlepas dari pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (hilus).

3. Inti biji (nucleus seminis)

Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit biji, sehingga inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga (embrioy) yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen) yang jaringannya berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah).

DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, G., 2002. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

0 komentar: